Jumat, 19 Oktober 2012

Mencegah Perilaku Buruk Anak


Pernahkah anda merasa jengkel pada anak yang membantah perintah orangtua? Biasanya anak-anak pada usia balita (2-5 tahun) sedang nakal-nakalnya, karena pada usia itu anak-anak senang memikirkan keinginannya sendiri dan tidak memperdulikan omongan orangtuanya. Misalnya, seorang anak berusia 7 tahun setiap kali ibunya menyuruh belajar, jawabannya selalu, "Tidak, nanti aja, Ma!" atau "Nggak ah, lagi malas Ma !".
Sikap membantah pada anak sebenarnya wajar-wajar saja. Anak-anak ingin menunjukkan bahwa dirinya berbeda dengan orang tuanya. Sifatnya ini sebenarnya menunjukkan perkembangan daya berpikir anak. Jadi selama orangtua bisa memberikan alasan yang jelas atas setiap larangan atau perintah, anak juga akan mengerti.
Banyak hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menghadapi sikap dan perilaku anak yang
buruk, diantaranya:
1.  Berikan perintah yang jelas.
Jangan sekedar mengatakan 'tidak boleh!" atau 'jangan !', tanpa memberikan si anak alasan mengapa Anda menyuruhnya demikian. Misalnya, ketika melarang anak makan di depan pintu, katakan, "Jangan makan di depan pintu, nanti orang tidak bisa lewat!" atau ketika anak melompat-lompat di atas tempat tidur, berikan penjelasan jika ia sering
melompat di atas tempat tidur nanti akan ambruk atau tempat tidur akan rusak dan seterusnya. Dengan begitu, anak akan mengerti mengapa anda melarangnya.
2.  Buat batasan.
Seorang anak bisa bersikap keras kepala jika dilarang atau diperintah. Hadapilah sikapnya dengan sikap tegas anda, tapi jangan mengomel atau merayunya. Katakan apa yang anda inginkan, tegaskan bahwa si anak harus melakukan apa yang anda katakan.
3.  Jika memungkinkan, berikan pilihan yang jelas.
Misalnya, "Kamu mandi sekarang! Kalau mandinya nanti, airnya sudah keburu habis!", atau ketika seorang anak yang kepergok merokok, katakan, "Kalau kamu merokok nanti paru-parumu jadi rusak", dan sebagainya. Dengan begitu anak akan mengerti apa akibatnya kalau ia tak segera menuruti perintah Anda.
4.  Peringatkan lebih awal.
Ketika seorang anak anda sudah terlalu lama bermain dan sudah waktunya untuk tidur, cobalah untuk mengingatkannya lima atau sepuluh menit lebih awal. Dengan begitu, anak anda tahu bahwa sebentar lagi ia harus berhenti bermain. Sehingga ketika saatnya benar-benar tiba, ia tak akan membantah anda karena ia sudah mempersiapkan dirinya untuk berhenti bermain. Satu hal yang perlu diingat oleh orangtua adalah, bahwa anak tetaplah anak dengan pikiran polosnya.
Bagi anak, dunianya penuh dengan kegembiraan dan keceriaan. Sehingga kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi sikapnya. Cobalah untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan dukungan Anda kepadanya.

Menambah Nafsu Makan Pada Balita/Anak



Nafsu makan anak-anak berkurang disebabkan oleh beberapa hal:
1.   Kurangnya variasi makanan yang diolah.
Hal ini bisa ditanggulangi dengan:
·        mencoba dengan bahan yang sama tetapi dengan resep yang berbeda, misalnya jagung selain dibuat sop, bisa juga dimasak untuk dadar jagung, atau makanan selingan seperti kue jagung, jenang jagung dan lain sebagainya.
·        Menambah makanan selingan dengan bahan yang bergizi diantara makanan utama misalnya dari ketela pohon direbus kemudian dihaluskan,kemudian dikepal, di dalamnya diberi gula merah, dicelupkan dalam adukan 1 butir telor lalu digoreng, atau wortel (tambahkan daging bila ada) dicincang, tumis dengan bawang putih dan daun bawang, masukkan bihun yang sudah ditiriskan tambahkan kecap sedikit, gula dan garam secukupnya.
·        Tetap diusahakan agar anak selalu makan (makanan utama) 3 kali sehari agar nutrisi yang masuk dalam tubuh anak terjaga, perlu diberitahukan pada pembantu rumah tangga yang menyuapi si anak agar sabar dan telaten.
·        Menambah multivitamin yang sesuai dengan kondisi dan umur anak misalnya selain ASI ditambah dengan susu yang dibutuhkan tubuh si anak (bisa melalui konsultasi gizi dengan dokter si anak).
2.  Masa peralihan pemberian makanan lunak ke padat (umur 2 tahun keatas).
Hal ini bisa diatasi dengan ramuan:
·        sesendok makan air jeruk nipis diberi gula secukupnya, diminum 2x sehari sesudah makan.
·        Sehelai daun pepaya segar dicuci lalu dilumatkan dengan sedikit garam dan diberi air matang sedikit demi sedikit kira-kira 1/4 gelas , peras airnya kemudian diminum sekaligus.
3.  Sakit perut semacam sakit perut biasa, mencret/diare, cacingan, dll.
Cara mengatasi cacingan:
·          250 g mentimun dan 500 g tahu di buat sop.
·          Segenggam daun pare segar diseduh dengan 1/4 gelas air lalu disaring dan diberi 1 sendok teh madu kemudian diminum sebelum sarapan.
·          5 wortel yang sudah dikeringkan ditumbuk/parut sampai menjadi bubuk, seduh dengan air secukupnya, minum 2x sehari, 5 g setiap kali minum.
·          Bila cacingan kremi: 3 siung bawang putih dikupas, dicuci, kunyah sampai halus, telan dan minum air hangat, lakukan 1-2x sehari atau dengan resep : 1/4 kelapa hijau dan 1 wortel diparut, campur kedua bahan ini dengan bahan segelas air, peras dan saring, dan diminum malam hari sebelum tidur.
·          Bila cacingan gelang : 60 g jahe segar dicuci lalu dilumatkan dan diberi segelas air, lalu disaring dan diberi 1 sendok makan madu, dan diminum 3x sehari atau dengan resep : 2 sendok biji pepaya dilumatkan lalu diseduh dengan 1/2 gelas air panas, lalu ditambahkan 1 sendok makan madu dan diminum selagi hangat 1x sehari.

Rabu, 17 Oktober 2012

MANAJEMEN MUTU TERPADU DI MADRASAH


A.    Pengertian Manajemen Mutu Terpadu
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) dalam konteks pendidikan merupakan sebuah filosofi metodologi tentang perbaikan terus-menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institutsi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan, saat ini maupun masa yang akan datang (Edward Sallis, 2006:73). MMT menurut Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1995) ialah suatu pendekatan dalam uasaha memaksimalkan daya saing melalui perbaikan terus-menerus atas jasa, manusia, produk, dan lingkungan.
TQM atau MMT merupakan suatu filosofi peningkatan kualitas secara berkelanjutan dan dapat dijadikan alat praktis oleh lembaga pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan sekarang dan masa mendatang dalam bidang pendidikan. Dengan demikian Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan ialah budaya peningkatan mutu pendidikan secara terus-menerus, fokus pada pelanggan sekolah demi kepuasan jangka panjangnya, dan partisipasi warga sekolah, keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Unsure-unsur dalam Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan tersebut yaitu:
1.    Perbaikan Terus-menerus
MMT akan menjadikan suatu gagasan sebagai sebuah filosofi bahwa perubahan terus-menerus hanya dapat dicapai oleh dan melalui orang. Perbaikan terus menerus, artinya mutu selalu diperbaiki dan disesuaikan dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan pelanggan.  Perbaikan terus-menerus oleh orang Jepang disebut kaizen. Kaizen diterjemahkan sebagai perbaikan sedikit demi sedikit, tetapi terus-menerus. Esensi kaizen adalah memperbaiki yang kecil-kecil dan yang mudah-mudah dahulu, untuk mendapatkan keberhasilan. Dengan keberhasilan timbul rasa percaya diri untuk memperbaiki yang besar-besar.
2.    Fokus Pada Pelanggan
Misi utama TQM atau MMT adalah memenuhi kepuasan pelanggan. Menurut Petern & Waterman (1982) semua organisasi yang ingin mempertahankan keberadaannya harus berobsesi pada mutu. Mutu harus sesuai dengan persyaratan yang diinginkan pelanggan. Mutu adalah keinginan pelanggan bukan keinginan sekolah. Pelanggan adalah raja yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya.
B.    Prinsip-Prinsip Manajemen Mutu Terpadu
Untuk menjalankan mutu terpadu diperlukan suatu perubahan baik perubahan dalam budaya dan sistem nilai dari suatu organisasi, yang harus mengacu pada prinsip-prinsip manajemen mutu terpadu. Menurut Hensler dan Brunell (dalam Sceuning dan Christopher,1993) ada empat prinsip utama dalam Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP), yaitu:

1.    Kepuasan Pelanggan
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu terpadu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.    Pelanggan internal (di dalam organisasi sekolah)
b.    Pelanggan eksternal (di luar organisasi sekolah)
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, misalnya guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa. begitu pula pada pelanggan eksternal misalnya orang tua siswa, masyarakat dll.
2.    Respek Terhadap Setiap Orang
Orang yang ada di organisasi dipandang sebagai sumber daya organisasi yang paling bernilai dan dipandang sebagai asset organisasi. Oleh karena itu, setiap orang diperlukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk berprestasi, berkarier dan berpartisipasi dalam mengambil keputusan.
3.    Manajemen Berdasarkan Fakta
Setiap keputusan berdasarkan fakta, bukan pada perasaan (feeling). Ada dua konsep yang berkaitan dengan hal ini, yaitu:
a.    Prioritasi, yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada.
b.    Variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistic dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi.
4.    Perbaikan Terus-menerus
Agar dapat sukses setiap sekolah perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan.
C.    Komponen-Komponen MMT
Komponen-komponen MMT mempunyai unsure utama (Goetsch & Davis, 1994) sebagai berikut:
1.    Fokus Pada Kepuasan Pelanggan
Dalam MMT, baik pelanggan internal maupun eksternal merupakan driven. Pelanggan eksternal menentukan mutu lulusan, sedangkan pelanggan internal menentukan mutu, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan lulusan.
2.    Obsesi Terhadap Mutu
Dalam organisasi yang menerapkan MMT, pelanggan menentukan mutu. Dengan mutu tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi yang diinginkan pelanggan yang berarti bahwa semua karyawan berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaan.
3.    Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ini sangat diperlukan terutama untuk mendesain pekerjaan, dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut.
4.    Komitmen Jangka Panjang
MMT merupakan paradigma baru, untuk itu dibutuhkan budaya sekolah yang baru pula.
5.    Kerja Sama Tim
Organisasi MMT menerapkan kerja sama tim, kemitraan dijalin dan dibina, baik antar warga sekolah maupun luar sekolah.
6.    Perbaikan Secara Terus Menerus
Setiap produk memanfaatkan proses tertentu dalam suatu sistem sehingga sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar mutu dapat meningkat.
7.    Pendidikan dan Pelatihan.
Dalam menerapkan MMT di sekolah, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang mendasar, dengan pendidikan dan pelatihan setiap guru dan staff tata usaha akan meningkat keterampilan teknisnya.
8.    Kebebasan Yang Terkendali
Kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan guru dan staff tata usaha dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan hasil pengendalian yang terencana.
9.    Kesatuan Tujuan
Agar MMT dapat diterapkan dengan baik maka sekolah harus memiliki kesatuan tujuan yang jelas.
10.    Adanya keterlibatan dan Pemberdayaan Guru dan Staff Tata Usaha.
Keterlibatan guru dan staff tata usaha merupakan hal yang penting dalam menerapkan MMT.
D.    Elemen Pendukung TQM,
1.    Kepemimpinan, Seorang manajer bimbingan belajar harus mampu memimpin anak buahnya untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. Ketika TQM digunakan sebagai kunci proses manajemen, peranan manajer adalah sebagai penasehat, pembimbing dan pemimpin tidak boleh terabaikan.
2.    Pendidikan dan Pelatihan, Elemen pendidikan dan pelatihan bagi semua sumber daya manusia yang ada seharusnya dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh mereka sesuai dengan peningkatan kualitas pendidikan di Bimbingan Belajar. Hal utama untuk mendukung pendidikan dan pelatiha ini antara lain: program, materi dan sumber daya yang memadai.
3.    Struktur Pendukung, Struktur pendukung bisa berasal dari internal dan eksternal bimbingan belajar. Dukungan yang cukup/baik dapat membantu jaringan kerja dengan manajer kulaitas lain pada bagian lain di lembaga bimbingan belajar.
4.    Komunikasi, Komunikasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam mengimplementasikan program kualitas. Semua pegawai harus menerima informasi kualitas yang jelas agar mereka sungguh-sungguh melaksanakan program peningkatan kualitas
5.    Penghargaan, Penghargaan perlu diberikan kepada tim maupun individu yang sukses dalam mengaplikasikan proses peningkatan kualitas. Hal ini dapat memacu mereka untuk lebih terdorong lagi mencapai kesuksesan, dan ini sangat berarti bagi organisasi atau lembaga bimbingan belajar
6.    Pengukuran, Keberhasilan program perlu diukur. Ukuran yang digunakan tidak lain adalah kepuasan pelanggan di luar lembaga
7.    Pendidikan dan Pelanggannya
Pelanggan adalah mereka-mereka yang membayar untuk pendidikan. Pelanggan dapat dibedakan menjadi pelanggan primer (mereka yang langsung menerima jasa pendidikan) dan pelanggan sekunder (mereka yang mendukung/menunjang pendidikan).













DAFTAR PUSTAKA

Usman, Husaini. Manajemen(Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Sallis, Edward. Total Quality Management in Education. London: Kogan Page Educational Series.1993.
Supriyanto, Achmad. 1999. Total Quality Management (TQM) di Bidang Pendidikan. Malang: FIP IKIP Malang
Nasution.M.N. Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indonesia,2004.
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/implementasi-manajemen-mutu-terpadu-total-quality-management-di-sekolah/
http://okidermawan.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://elqorni.wordpress.com/2008/04/24/manajemen-mutu-terpadu-total-quality-management/
http://www.pu.go.id/itjen/buletin/1314tqm.htm




GERAKAN SHOLAT FARDLU




1.      Berdiri tegak, menghadap qiblat pandangan mata ke tempat sujud
2.      Takbiratul ikhram adalah mengangkat kedua tangan sampai sejajar daun telinga, sambil mengucapkan allohu akbar.


 








3.      Bersedekap adalah meletakkan tangan diatas dada, tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri


http://i1124.photobucket.com/albums/l573/pojokcafe/sedkap.jpg
 
                                                                        Do’ a iftitah
اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرً وَسُبْحَانَ اللهِ
 بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. أِنِّ وَجَّهْةُ وَجْهِيَ ِللذِي
فَطَرَالسَّمَوَاتِ وَاْلآَرْضَ حَنِيِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا
 مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ
 وَمْحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
 لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allahu Akbaru, kabiraw walhamdu lillahi kathira wasubhanallahhi bukratau waasila. Inni Wajjahtu wajhia lillazi fataras sama wati wal ardha hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin. Inna solati wanusuki wamahyaya wammamati lillahi rabbil’alamin. La syarikalahu wabiza lika umirtu wa ana minal muslimin.

Setelah baca doa iftitah, terus baca surat alfatehah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ، إيَّاكَ نَعْبُدُ وَ إيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ، اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ
Setelah membaca surat al-fatehah, membaca surat pendek:
Al-Ihklas:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، اللهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
(Bismillāhirrohmānirrohīm Qul huwallōhu ahad ▪ Allōhush shamad ▪ Lam yalid wa lam yūlad ▪ Wa lam yakul lahū kufuwan ahad)
4.      Ruku’


http://i1124.photobucket.com/albums/l573/pojokcafe/ruku.jpg
 
                                                                            
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

(Subhā robbiyal ‘azhīmi wa bihamdih)


5.      I’tidal adalah gerakan bangun dari rukuk sambil mengangkat kedua tangan seperti takbiratul ikhram, badan tegak lurus, tangan lurus di samping ke bawah.


http://i1124.photobucket.com/albums/l573/pojokcafe/itidal.jpg
 
                                                                       














http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_524/Image/samiallah.jpg
 







6.      Sujud adalah gerakan merunduk sampai kepala menempel ditempat sujud. Ada tujuh anggota badan yang menempel di tempat sujud yaitu dahi, hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan dua ujung jari.


http://i1124.photobucket.com/albums/l573/pojokcafe/sujud.jpg
 
                                     
سُبْحًانَ رَبِّيَ اْلأعْلَى وَبِحَمْدِهِ

(Subhāna rabbiyal a’lā wa bihamdih)







7.      Duduk diantara dua sujud



http://i1124.photobucket.com/albums/l573/pojokcafe/ddkdntra2sjd2.jpg
 













http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_524/Image/robigfirli.jpg

8.      Duduk tahiyat awal (tasyahud awal) adalah duduknya sama dengan duduk di antara dua sujud jari telunjuk menunjuk kiblat. (duduk tawaruk)


http://i1124.photobucket.com/albums/l573/pojokcafe/thytul2.jpg  



Attahiyyatul Mubarakaatush sholawaatuth thayyibatu lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alaina wa’alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadan rasuulullaah. Allahhumma sholli ‘alaa Saidina Muhammad wa ‘ala aalihi Saidina Muhammad”

9.      Duduk tahiyat akhir (tasyahud akhir) posisi duduk tahiyat akhir adalah pantat duduk duduk di lantai, telapak kaki kiri di bawah kaki kanan

http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_524/Image/tahiyat%20akhir.jpg 
 














10.  Salam adalah menoleh ke kanan kemudian ke kiri sambil membaca salam.         






http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/35168_406997966050_258010731050_5023025_726508_n.jpg



http://sholat.files.wordpress.com/2007/11/salam01.gif